WASHINGTON - Terinspirasi oleh anatomi tubuh manusia, peneliti di Amerika Serikat (AS) berhasil membuat kamera mata elektronik cembung.
Kamera canggih ini diyakini sebagai yang pertama di dunia. Seperti halnya kamera pada umumnya,alat ini mampu menangkap gambar yang dibidiknya. Bedanya bentuk kamera ini berbeda dengan kebanyakan kamera biasa. Jika umumnya kamera berbentuk segi empat dan mudah ditenteng ke mana pun, kamera buatan ilmuwan Negeri Paman Sam ini dibentuk mirip dengan permukaan mata manusia, cembung.
Kamera ini diharapkan menjadi cikal bakal mata bionik yang dapat membantu para penyandang tunanetra melihat alam semesta. Menurut artikel yang ditulis di jurnal Naturepada Rabu (6/8/2008), berbagai percobaan terus dilakukan, di antaranya mengembangkan aplikasi potensial, termasuk memasang sebuah monitor tipis untuk mendeteksi sinyal yang bertaburan di permukaan otak manusia.
"Pendekatan ini memungkinkan kita memasang piranti elektronik di tempat yang selama ini sulit dilakukan. Saat ini, untuk yang pertama kalinya kita dapat memasang peranti yang didesain sedemikian rupa untuk menjawab permasalahan pada sistem berbasis lapisan konvensional," papar John Rogers, insinyur di University of Illinois, AS yang memimpin studi kamera mata bersama Yonggang Huang dari Northwestern University.
Lebih lanjut Rogers menjelaskan, susunan detektor cembung pada kamera buatannya lebih mudah dipasang untuk keperluan penanaman retina. Dia menambahkan, mata hewan biasanya akan menyembung untuk menangkap gambar. Tapi sejauh ini,imbuh Rogers, sistem penglihatan buatan hanya bisa menjangkau pada permukaan rekaman gambar datar.
Sebelumnya para ilmuwan lain, sejak beberapa dekade lalu, telah membuat sistem mata elektronik.Sayang,hingga kinitujuanutamamembuat kamera dapat berfungsi optimal masih jauh dari harapan. Kamera digital yang ada selama ini dapat memasukkan lebih dari 10 juta piksel dalam satu gambar,tapi belum dapat menjawab persoalan distorsi yang muncul akibat pengambilan permukaan rekaman gambar datar.
Di pihak lain, Rogers dan Huang berhasil menjawab permasalahan itu dengan menghubungkan lampu piksel sensitif dengan sejumlah kabel kecil fleksibel yang dapat melengkung hingga 40%. Peranti elektronik ini dipasangkan dengan membran lentur yang ditarik menyerupai bentuk retina sebelum kemudian ditransfer menjadi kubah kaca guna menjadi lensa kamera.
Seperti halnya fungsi retina manusia, kamera mata ini memungkinkan pantulan cahaya dari sebuah subjek diubah menjadi gambar lewat proses pengiriman pesan syaraf optik ke otak.Sensor tersebut memungkinkan kamera mata menangkap gambar yang lebih tajam tanpa terjadi distorsi dengan ruang pandang lebih baik layaknya pada mata manusia. "Penelitian ini benar-benar sebuah transformasi," ucap keduanya.
"Dengan menggunakan prinsip mekanik sederhana, para peneliti berhasil membuat, untuk pertama kalinya, peranti elektronik yang dapat dipasang sesuai bentuk retina mata dan mampu mengambil gambar seperti fungsi mata manusia," ujar Ken Chong, selaku penasihat di National Science Foundation Engineering Directorate, lembaga yang mendanai proyek kamera mata.
Kendati demikian, kamera mata ini hanya mempunyai 256 piksel, masih jauh dari standar kamera digital dengan ribuan piksel. Para peneliti yakin masih terbuka kemungkinan dalam waktu dekat untuk mendesain kamera mata dengan jumlah piksel yang lebih besar. Belum ada penjelasan kapan kamera mata terbaru ini akan dipamerkan kepada publik.
Mengomentari temuan ilmuwan AS, Takao Someya dari University of Tokyo, dalam artikelnya di Nature menilai kamera mata tersebut telah menjadi pijakan besar bagi perkembangan kelas baru peranti pengambil gambar dengan sudut pengambilan gambar yang lebih lebar, distorsi rendah, dan ukuran yang lebih rapi.(cdr) (sindo//srn)
Sumber : Okezone.com Feat Kireina
13 Agustus 2008
Pengembangan Kamera Mata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar